Klikdua, Halsel– Pemadaman listrik yang telah berlangsung selama lebih dari satu minggu di Desa Sidanga, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, sejak awal Juni 2025, memicu protes dari warga. Masyarakat mengeluhkan pelayanan PLN yang dianggap lambat dan tidak memberikan kejelasan atas gangguan yang terjadi.
Salah satu warga, Tiar, menyampaikan kekecewaannya melalui wawancara via WhatsApp kepada wartawan pada Kamis, 12 Juni 2025. Ia mengatakan bahwa warga telah berupaya memperbaiki kondisi jaringan secara swadaya, namun tidak ada tindakan lanjutan dari PLN.
“Listrik ini kan sudah satu minggu tidak menyala. Kabel di pohon sudah dibersihkan, tiang listrik sudah diperbaiki, tapi masih tidak menyala juga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemadaman listrik telah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama anak-anak yang tidak dapat belajar dengan baik karena ketiadaan penerangan. “Akibat dari listrik padam kami tidak bisa melakukan aktivitas, dan bahkan anak-anak kami tidak bisa belajar dengan baik karena gelap,” lanjutnya.
Kritik juga ditujukan pada keberadaan dan kinerja petugas PLN di wilayah Kayoa Barat, yang dinilai tidak jelas dan tidak menunjukkan kepedulian terhadap kondisi warga.
“Kita cuma mau tanya saja, ada petugas PLN Kayoa Barat atau tidak? Jika ada, tolong perhatikan, jangan hanya berharap masyarakat kerja bakti pembersihan terus,” kata Tiar.
Warga, menurutnya, telah berkali-kali melakukan pembersihan dan perbaikan ringan, namun tak ada respons dari pihak terkait. Ia menilai sikap PLN bertentangan dengan semangat pelayanan publik.
“Kami sudah melakukan pembersihan ulang-ulang, tapi tidak ada respon apa-apa dari PLN. Apakah ini yang dinamakan menyejahterakan rakyat? Malahan masyarakat resah dengan sikap PLN Kayoa Barat ini,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN Kayoa Barat belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pemadaman maupun estimasi waktu perbaikan.(opal)