Oknum Dosen ISDIK Kie Raha Malut dan Istrinya, Aniaya Mahasiswi, Rektor Dan Waret III Bungkam

Klikdua, Ternate– viral di ternate seorang oknum dosen bersama istrinya aniaya seorang mahasiswi di kamar kost korban. Terlihat pelaku mendatangi kost korban dengan menunjukan sikap arogannya, korban baru saja menanyakan maksud dan tujuan kedatangan pelaku, tiba-tiba saja oknum dosen menarik korban dengan kasar dan langsung di aniaya, usai di aniaya oleh dosen tersebut, korban belum sempat menghelai napas, istri dosen langsung menghampiri kordan dan langsung mencabik-cabik rambut korban.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan kepada media ini, kejadian ini terjadi dari Bulan Maret 2025 ketika kejadian ini beredar melalui video di kalangan Mahasiswa ISDIK kie raha Malut, Dosen dan bahkan mahasiswa kaget dengan informasi yang tersampaikan oleh pihak Sikorban. Pada Senin, 2/6/2025

Dengan keterangan yang di sampaikan mahasiswi dari pihak Sikorban bahwa Oknum Dosen Najamudin Marsaoly,.M.Pd, dengan sengaja memegang ATM Milik si korban dan Dosen diduga menarik Biasiswa dengan nilai Rp 1.600.000 tampa sepengetahuan dan persetujuan Mirawati Tidore selaku korban. Bahkan Ini menjadi masalah serius setelah sepelaku di bantu oleh teman-teman mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut kepada pihak kampus agar segera memecat Najamudin Marsaoly dari kampus ISDIK kie raha Maluku utara,

Setelah Mahasiswa mengatahui Sikorban yang sempat di video berdurasi 1 menit 11 detik, terlihat bukan hanya Najamudin Mudin yang melakukan kekerasan tetapi Istri dari dosen yaitu Ria Nhaja yang juga memaki dengan sebutan binatang lalu maju langsung memukul dan menjempit ke didin, insiden ini terjadi di kamar kos Kelurahan toloko ternate utara, pada pukul 20.00 WIT.

Si korban menjelaskan dosen membeberkan bawa ATM miliknya di tahan tampa ada alasan dan izin terus ATM itu sudah lama di tahan dan dosen itu sudah menarik uang biasiswa tahap pencairan pertama tampa dikonfirmasi kepada saya.

Atas persoalan ini, Aliansi Mahasiswa Isdik kie raha Maluku Utara mengecam keras kepada pihak kampus atas menindaklanjuti tindakan yang sangat merugikan dan mencedrai nama baik Tridarma perguruan tinggi.

Bukan hanya soal kasus kekerasan namun Aliansi Mahasiswa ISDIK menyampaikan bahwa ada beberapa keburukan kampus yang membuat kerugian besar kepada mahasiswa yang ada.

Dalam Praktik pemotongan dana beasiswa di kampus ISDIK Kie Raha Maluku Utara ternyata bukan hal baru. Sejumlah mahasiswa mengaku bahwa pemotongan uang bidikmisi bahkan menjadi praktik sistemik. salah satu mahasiswa yang enggang disebut namanya juga membenarkan adanya kebijakan pemotongan dana beasiswa yang nominalnya bervariasi antara Rp700.000 hingga 2022 Rp 500.000,

“Kami angkatan 2021 kena potongan waktu dana cair. Kampus yang potong, katanya untuk keperluan tertentu, tapi tidak jelas,” kata mahasiswa melalui pesan WhatsApp.

Bukan hanya pemotongan dana beasiswa, kampus juga menerapkan kebijakan denda yang dinilai tidak manusiawi dan irasional. Mahasiswa yang terlambat registrasi akan dikenakan denda sebesar Rp50.000. Kebijakan ini tidak hanya membebani mahasiswa secara ekonomi, tapi juga mencerminkan wajah otoriterisme kampus yang menekan dengan sistem denda dan kontrol yang semena-mena.

“Kami akan disuru bayar 50 rb jika terlambat registrasi. Ini terdegar aneh. Kami hanya inginkan agar kampus tidak menjadi lembaga menakutkan bagi kami karena kebijakan semacam ini.

Makah dari itu Aliansi Mahasiswa ISDIK dalam demontrasi membawa tuntutan sebagai berikut:

Olehnya itu pihak korban dan aliansi mahasiswa ISDIK KIE RAHA menuntut agar Rektor ISDIK segera memecat Najamudin Ria Marsaoly dari kampus, Mendesak rektor untuk mengevaluasi seluruh kinerja birokrasi kampus, Hentikan tindakan premanisme terhadap mahasiswa, Mendesak waret III untuk menerbitkan SK BEM mahasiswa, Hentikan pungli terhadap mahasiswa dan Polda Maluku Utara Diminta Tangkap dan tetapkan Najamudin Ria Sebagai Terngka. (Limpo

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *