Klikdua, Halsel – Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Bacan sejak beberapa waktu terakhir ternyata disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit. Kepala PLN Bacan, Nurseto, dalam konferensi pers pada Selasa (20/5/2025), mengonfirmasi bahwa penyebab utama padamnya listrik secara meluas adalah gangguan yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Omamoi.20/05/2025.
Dalam Hal ini, Kepala PLN Bacan Nurseto mengungkapkan, “saat ini PLN Bacan sedang mengalami masalah teknis pada sisi pembangkit, yang berdampak langsung pada pasokan daya ke berbagai wilayah. “Kami mengalami gangguan pada sistem pembangkit PLTD Omamoi yang menyebabkan pemadaman listrik secara meluas di Bacan dan sekitarnya,” jelasnya.
“Untuk mengatasi kondisi tersebut, PLN mengambil langkah-langkah strategis melalui penerapan manajemen beban. Upaya ini dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan dan memastikan pemulihan pasokan listrik secara bertahap.
“Saat ini kami sedang melakukan manajemen beban agar sistem PLN Bacan dapat pulih secara menyeluruh dan bertahap. Kami mohon kerja sama dan pengertian dari masyarakat,” tambah Nurseto.
PLN Bacan juga menegaskan bahwa setiap informasi mengenai pemadaman maupun proses perbaikan jaringan akan terus diperbarui melalui berbagai saluran resmi, seperti situs web PLN, aplikasi PLN Mobile, media sosial, serta pengumuman di lokasi-lokasi publik. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang cepat dan akurat terkait perkembangan situasi kelistrikan.
Dalam kesempatan yang sama, Nurseto menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bacan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pemadaman ini. “Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan perbaikan dan mengembalikan sistem kelistrikan ke kondisi normal,” tutupnya.
PLN Bacan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menghemat penggunaan listrik selama masa pemulihan, serta mengikuti informasi resmi dari PLN agar tidak terjebak hoaks atau informasi yang tidak benar. (Limpo)