Klikdua – Halsel, Warga yang tinggal di sekitar kawasan industri nikel Pulau Obi, Maluku Utara, kini tidak lagi hanya menjadi penonton dari aktivitas pertambangan dan pengolahan nikel. Mereka turut berperan aktif melalui kerja sama dengan perusahaan dalam berbagai kegiatan seperti rehabilitasi hutan mangrove, penguatan ekonomi lokal, hingga menjadi bagian dari rantai pasok kebutuhan pangan Sabtu/19/04/25
Pulau Obi yang terletak di Halmahera Selatan, dikenal sebagai daerah dengan potensi besar cadangan nikel. Kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dilakukan secara terpadu oleh perusahaan Harita Nickel.
Kehadiran Harita Nickel telah menciptakan banyak peluang kerja bagi masyarakat setempat. Selain itu, perusahaan ini juga menjalankan berbagai program pemberdayaan di lima kecamatan dan 34 desa di wilayah Pulau Obi, Halmahera Selatan.
Setiap hari, Harita Nickel menyiapkan sekitar 90 ribu porsi makanan untuk karyawan. Bahan-bahan pangan disuplai dari masyarakat setempat yang telah melewati proses quality control, guna memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar kebersihan dan gizi.
Desa Soligi merupakan salah satu desa pemasok utama ikan segar bagi Harita Nickel. Terletak di tepi pantai, desa ini mengandalkan hasil laut dari nelayan lokal yang mampu menangkap 50–60 kg ikan per perahu per hari. Kondisi geografis ini menjadikan keberadaan hutan mangrove sangat vital dalam menjaga ekosistem pantai.
Program pemberdayaan lainnya dari Harita Nickel meliputi Kawasi Unik (Unit Kewirausahaan Komunitas) dan Pijar OBI (Pemenuhan Infrastruktur Dasar untuk Kesejahteraan OBI).
Selain itu, melalui Program Salam Kawasi, perusahaan juga mendorong pengembangan UMKM perempuan. Salah satu contohnya adalah pengolahan buah pala yang kini berkembang di Kawasi Baru. Upaya ini merupakan bagian dari strategi pembangunan desa berkelanjutan serta akselerasi pertumbuhan ekonomi lokal.(**)
