Klikdua,Ternate – Cuaca buruk yang melanda perairan Maluku Utara membuat aktivitas penyeberangan kapal di lintas Bastiong-Sidangoli serta rute Bastiong-Moti-Makian-Kayoa-Babang harus ditunda. Keputusan ini diambil berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Ternate, yang melaporkan kecepatan angin mencapai 30-35 knot, serta tinggi gelombang antara 2,5 hingga 3 meter.(22/03/2025)
Dalam pengumuman resmi Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Bastiong, penundaan ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Seluruh kapal motor penumpang (KMP) yang beroperasi di lintasan Bastiong-Sidangoli serta rute terkait diminta untuk menunda keberangkatan hingga cuaca kembali membaik,” demikian pernyataan dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Bastiong, Hi. M. Abdur Selama, SH., M.Si, dalam pengumuman tertulis.
Keputusan ini mengacu pada beberapa regulasi, di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
2. Surat Edaran DRJD Nomor 16/KP.004/2020 tentang Pengawasan Operasional Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan
3. Surat Edaran DRJD Nomor 14 Tahun 2021 tentang Persyaratan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
4. Laporan kondisi cuaca dari BMKG Sultan Babullah Ternate
BMKG sebelumnya telah memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah perairan Maluku Utara. Selain kecepatan angin yang cukup tinggi, laut di sekitar Sidangoli juga dilaporkan berkabut, yang dapat mengurangi jarak pandang dan meningkatkan risiko kecelakaan laut.
Keputusan untuk menunda keberangkatan kapal bukan hanya untuk kepentingan operator, tetapi juga demi keselamatan penumpang. Tinggi gelombang yang mencapai 3 meter berpotensi membuat kapal sulit berlayar dengan stabil dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Penundaan ini tentu berdampak bagi penumpang dan operator kapal yang bergantung pada rute penyeberangan tersebut. Bagi masyarakat yang telah memiliki tiket, diharapkan menghubungi pihak operator kapal terkait untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal keberangkatan berikutnya.
Pemerintah mengimbau kepada seluruh pemilik kapal dan penumpang untuk bersabar dan selalu memperbarui informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Keselamatan menjadi prioritas utama, dan pelayaran hanya akan kembali beroperasi setelah kondisi cuaca dinyatakan aman.(opal)