Klikdua, Ternate – Kota yang bersih dan tertata bukan hanya soal estetika, tetapi juga mencerminkan bagaimana pemerintah daerah mengelola lingkungan dan pelayanan publik. Dalam upaya mewujudkan kota yang lebih bersih dan sehat, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate menerapkan program Satgas Sigofi Gam Camtara, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Program ini menargetkan empat kecamatan di Kota Ternate, dengan salah satu fokus utama di Kecamatan Ternate Utara. Camat Ternate Utara, Sunarto M. Taher, pada Kamis, 20 Maret 2025, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan Wali Kota untuk memperkuat pelayanan publik secara langsung di tingkat masyarakat.
“Untuk mendukung program ini, kami mengarahkan satu unit mobil sampah Mitsubishi L300 guna mengangkut sampah di empat kecamatan di Kota Ternate,” ungkap Sunarto.
Langkah ini tidak sekadar menambah armada pengangkut sampah, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih responsif. Menurut Sunarto, sebelumnya Kota Ternate telah mengandalkan sekitar 32 unit mobil Viar untuk membantu pengangkutan sampah. Namun, pada tahun 2025, kebijakan ini diperkuat dengan distribusi mobil Mitsubishi L300 yang difokuskan di empat kecamatan utama, Kecamatan Ternate Utara, Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Selatan, dan Kecamatan Pulau Ternate.
Mobil ini bukan hanya berfungsi sebagai alat angkut tambahan, tetapi juga sebagai patroli sampah. Dalam praktiknya, patroli ini akan bergerak ke titik-titik yang masih mengalami penumpukan sampah setelah jadwal pengangkutan reguler dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Misalnya, jika setelah jadwal pengangkutan dari DLH masih ada sampah yang menumpuk, maka mobil patroli sampah akan bertugas membersihkannya. Konsepnya fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelas Sunarto.
Selain memastikan kebersihan lingkungan, program ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kedisiplinan dalam membuang sampah. Sunarto menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga warga.
“Kalau bulan puasa, sampah sebaiknya dikeluarkan pada sore hari karena pengangkutan oleh DLH dilakukan pada malam hari. Setelah bulan puasa, jadwalnya berubah, yakni malam hari hingga subuh, karena pagi harinya DLH sudah mulai mengangkut sampah,” katanya.
Kesadaran kolektif menjadi kunci dalam keberhasilan program ini. Dengan sistem pengangkutan yang lebih adaptif dan partisipasi aktif dari warga, diharapkan Kota Ternate bisa menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman bagi semua.
“Semoga kita tertib waktu dalam membuang sampah, insya Allah lingkungan bersih. Mari torang dukung program Wali Kota yang begitu perhatian dan sangat konsen terhadap sampah. Olehnya itu, mari torang semua jaga Kota Ternate agar lebih bersih dan indah,” tutupnya.
Program Satgas Sigofi Gam Camtara bukan sekadar solusi teknis dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mencerminkan perubahan pendekatan dalam layanan publik. Dengan mengombinasikan armada baru dan pola patroli yang fleksibel, Pemkot Ternate menunjukkan keseriusan dalam menciptakan sistem yang lebih tanggap terhadap masalah lingkungan.
Jika diterapkan dengan baik, Satgas Sigofi Gam Camtara bisa menjadi model bagi kota-kota lain yang ingin mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga. Yang jelas, kebijakan ini mengingatkan bahwa persoalan kebersihan bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama.(opal/red)