Oleh: Sahib Munawar.S.Pd,I.M.Pd
SEORANG pemimpin baik perempuan maupun laki laki yang memiliki komitmen, keberanian dan kemampuan untuk mengatasi berbagai macam tantangan.
Menjadi pemimpin hebat bagi wanita adalah mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik kepada bawahannya. agar suasana kerja kondusif dan produktif. Kalau kamu mampu menyampaikan informasi maupun instruksi secara mulus, maka miskomunikasi dan segala implikasi negatifnya dapat dihindari.
Pemimpin perempuan yang baik memiliki nilai dan etika yang mereka yakini dan menjunjung nilai dan etika dalam kepemimpinan.
Adapun Kesetaraan Gender saat ini masih menjadi polemik disebabkan karena belenggu Budaya Patriarki yang melekat di masyarakat khusus di Maluku Utara Sehingga sering kali perempuan dianggap rendah bahwa tugas perempuan hanya sekadar pekerjaan domestik belaka,Sehingga untuk masuk dalam ranah kepemimpinan perempuan dipandang sebelah mata dan akan membawa dampak yang negatif terhadap masyarakat di Maluku utara.
Pemahaman gender sebetulnya sangat sederhana walaupun pemahamannya sering disamakan dengan pengertian jenis kelamin. Langkah pertama yang harus ditegaskan, bahwa masalah gender tidak dapat dipisahkan dengan jenis kelamin. Keduanya memiliki perbedaan, gender merupakan pembagian antara tugas laki laki dan perempuan sedangkan jenis kelamin merupakan konsep biologis yang membedakan antara laki laki dan perempuan.
dalam buku yang berjudul Model Kepemimpinan & Sistem Pengambilan Keputusan Menurut Morgan seorang pemimpin yang baik adalah orang yang dapat mengidentifikasi kebutuhan bawahannya dan memberi mereka pembinaan yang tepat. Maka bukan menjadi standar dalam memilih pemimpin dengan melihat gender nya saja tetapi lebih dalam melihat karakteristik pemimpin itu sendiri.
Figur pemimpin seperti Gubernur Maluku Utara yang baru saja di lantik pada tanggal 20 Februari 2025 yakni Ibu Sherly Tjoanda dan Wagub Sarbin Sehe adalah figur pemimpin yang terbaik, karena baru pertama Kali Maluku Utara di pimpin oleh seorang wanita yang memiliki kapasitas, keberanian dan dapat mengatasi berbagai macam tantangan, dia juga mampu berkomunikasi dan interaksi dengan baik, kenapa tidak pada pidato perdana sherly Tjuanda siap untuk mengembangkan amanah rakyat kepadanya dengan ketegasan berdiri dihadapan para pejabat pada rapat paripurna DPRD dengan sikap sebagai gubernur dengan niat yang tulus bagi masyarakat Maluku Utara, bangkit dan maju serta berkeadilan. Hal ini menginginkan saya pada pidato perdananya khalifah Abubakar As sidiq ketika diangkat menjadi khalifah pertama isi pidatonya “Wahai rakyatku aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, bantulah aku tetapi jika aku berlaku salah maka luruskanlah orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak dari padanya.” Kata Amanah, ikhlas/ tulus dan berkeadilan itulah syarat sebagai seorang pemimpin.
Tapi disini saya mencoba untuk menulis tentang kepemimpinan Perempuan dalam lensa Ibnu Khaldun seorang tokoh sosiolog politik dari Tunisia Afrika Selatan lahir 1 ramadhan 732 H /27 Mei 1337 M wafat 2 Maret 1406 M di Mesir Ia memandang perempuan dan kepemimpinan serta kriterianya. Ibnu Khaldun menyebutkan beberapa kriteria seorang pemimpin atau leader antara lain:
memiliki ilmu pengetahuan, mampu melayani umat atau masyarakat pada umumnya dengan baik memiliki loyalitas yang tinggi, adil, tegas dan bijaksana memiliki kekuatan yang dapat mempertahankan kepemimpinannya dengan baikbaik serta sehat jasmani rohaninya.
Kesetaraan gender dalam arti Sama sama memiliki hak dan kewajiban sesuai porsinya masing masing memiliki kesempatan berkiprah pada rana sosial politik, memiliki akses pendidikan yang memadai serta mendapat perlindungan yang memadai dan sama sama memiliki hak untuk menjadi pribadi yang terbaik dihadapkan Tuhan , karena pada dasarnya IsIam sangat menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, keadilan serta kesetaraan dan membumihanguskan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.
Demikian pada akhirnya IsIam memuliakan manusia secara umum dan memuliakan perempuan secara khususnya.
Seorang pemimpin memiliki kewibawaan serta ketegasan dalam kepemimpinan nya bisa kita lihat Ibu gubernur Maluku Utara sherly Tjuanda pada tugas perdananya dengan sikap yang tegas kepada bawahannya bahwa jangan jadikan jabatan sebagai ajan untuk status quo atau alat untuk kesenangan semata dalam pengertian jual beli jabatan. Jabatan bukan untuk dijadikan dagangan apa itu merusak nama baik seorang pemimpin, sebab pemimpin itu amanah yang harus di jaga bukan untuk dipermainkan. Sebab pemimpin dalam sebuah negara atau daerah harus bertujuan untuk kemaslahatan bersama.[]
Semoga bermanfaat.