Klikdua – Halsel, Brayen Putra Lajame, Seorang warga di Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan Melalui Media Sosial Diduga Membuat Pernyataan Bersifat Provokasi dan Ancaman Terhadap Pihak Perusahaan PT. IMS yang Saat ini Tengah Melakukan Tahapan Eksplorasi, (11/02/2024).
Pasalnya, Brayen Lajame diduga mengadu domba warga Desa Bobo dan pihak Perusahaan dengan cara memposting narasi di media sosial melalui akun facebook miliknya bernama (Brayen Putra Lajame) yang berisi Provokasi dan Ancaman terhadap pihak perusahaan PT. IMS.
Postingan Brayen di media sosial berbunyi “dalam kepentingan koorporasi nyawa tidak ada harganya, tetapi untuk kepentingan keberlangsungan hidup orang Bobo maka nyawa para investor dan koorporasi juga tidak ada harganya mata kami.
“ini mental baja, bukan mental rupiah, hanya kelompok kecil, dan dipastikan penikam babi tertanam di dada”, kutipan postingan Brayen.
Selain memposting narasi Provokasi untuk mengadu domba, Brayen juga di duga konvoi pihak BPD dengan berbagai cara untuk melawan pihak Perusahaan.
Lantaran posting ancaman Brayen di sosial media dan Provokasi tersebut, sekelompok warga desa Bobo sering mendatangi pihak perusahaan PT. IMS di lokasi hingga menghambat tahapan eksplorasi berjalan.
Langkah Brayen bukan sekedar merugikan pihak perusahaan, tapi juga bertentangan dengan UU Cipta kerja nomor 11 tahun 2020 sebagai mana yang di maksud pada pasal 162 UU nomor 3 tahun 2020 diatur secara tegas bahwa:
“setiap orang yang merintangi/menghalangi dan mengganggu kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP, IUPK, IPR, atau SIPB yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86F huruf b dan Pasal 136 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah).
Terkait hal itu, Brayen saat di konfirmasi melalui Via Watsaap enggan memberikan komentar, melainkan ajak minum kopi. “ kita ketemu dulu sambil ngopi-ngopi, singkat Brayen Lajame. (*)
