KlikDua.Com, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate gelar aksi merespon terkait Kriminalisasi aktivis, komersialisasi pendidikan dan penolakan PP Tapera 2024 di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate pada tanggal 12 Juni 2024 beberapa lalu.
Aksi yang gelar secara damai tersebut akhirnya pecah, antara Kader HMI dan aparat kepolisian, sehingga terjadi penginjakan bendera HMI.
Menanggapi peristiwa penginjakan bendera HMI, Jihan Hi Sabtu Wasek PTKP Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Komisari Hukum Unkhair angkat bicara bahwa pengurus Cabang abai terhadap Persoalan ini.
“Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang lebih khusus pengurus HMI cabang Ternate harusnya merespon persoalan ini, akan tetapi pengurus HMI cabang Ternate terlihat abai atas terlecehnya bendera Hijau Hitam sebagi simbol yang sakral”. Kata Jihan, Minggu 23/06/2024.
HMI miliki sejarah panjang dalam perannya terhadap pembangunan bangsa ini, mulai dari tahun berdirinya 05 February 1947 sampai hinga saat ini masih terus eksis dalam mengawal agenda-agenda pembangunan, Ungkap Jihan
“Hari ini, bendera hijau hitam yang merupakan simbol sakral, yang mempunyai nilai tinggi kini telah di lecehkan oleh sekelompok oknum kepolisian”
Namun pengurus HMI Cabang Ternate hanya diam, ini bukan soal ada atau tidaknya unsur kesengajaan tapi ini soal harga diri yang di lecehkan.
Seharusnya Pengurus HMI cabang Ternate mendesak kepada oknum kepolisian untuk mengkalarifikasi persoalan ini. JANGAN DIAM, Pungkas Jihan.