Klikdua, DARUBA – Unjuk rasa dari Gerakan Aksi Mahasiswa (Geram) di Kantor Bupati Pulau Morotai, Rabu (05/06/2024), berakhir ricuh.
Kericuhan dipicu ketika pendemo dihadang anggota Satpol PP saat mencoba menerobos masuk kantor Bupati untuk bertemu Pj Bupati, Burnawan.
Amatan Fajar Malut, awalnya aksi berjalan kondusif, walau ada beberapa mahasiswa mencoba membakar ban bekas di depan gerbang kantor.
Ketika para pendemo meminta masuk ke areal kantor Bupati, pihak keamanan pun mengizinkan, sampai para pendemo membentangkan spanduk di lobi kantor Bupati.
Namun ketika pendemo kembali memaksa masuk ke dalam kantor Bupati untuk bertemu Pj Bupati, langsung dihadang Satpol PP.
Kedua belah pihak pun mulai adu mulut. Koordinasi yang tidak ada titik temu, lantas membuat pihak Satpol PP geram dan langsung membubarkan paksa masa aksi.
Aksi saling dorong kedua belah pihak pun terjadi. Suasana semakin panas ketika salah satu mahasiswa diduga dipukul anggota Satpol PP hingga pingsan.
Masa yang marah langsung memberontak, dan nyaris terjadi adu jotos di kedua belah pihak. Namun suasana yang memanas tersebut mampu dilerai pihak kepolisian.
Tak berselang lama, masa langsung membubarkan diri, dan langsung membuat laporan polisi terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Satpol PP ke salah satu masa aksi.
Dalam aksinya itu, ada 19 tuntutan yang disuarakan mahasiswa berdasarkan aspirasi dari masyarakat Morotai baik di bidang pendidikan, infrastruktur, nelayan, petani, buruh, dan persoalan ekonomi.
“Harapan kami apa semua permasalahan ini dapat menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah untuk diselesaikan,” tegas Aril Baba salah satu orator. (fay/FM)