Rakor Teknis Kelitbangan Provinsi Malut Digelar

kegiatan Rapat Koordinasi T

Klikdua, TOBELO – Bupati Halmahera Utara (Halut) yang diwakili Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Samud Taha pada Rabu (15/05/2024), membuka kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Kelitbangan Provinsi Maluku Utara Tahun 2024, dengan tema ‘Memperkuat Sinergi Kelitbangan Membangun Ekosistem Riset dan Inovasi Menuju Maluku Utara Yang Lebih Inovatif, Dinamis, dan Berdaya Saing’.
Rakor ini juga dihadiri Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Maluku Utara Ruslan Bian, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negri Dr. Yus Harto Hunto Yango, M.Pd selaku narasumber, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset Dan Inovasi Daerah Dr. Utami Dewi selaku narasumber, dan Kepala Balitbangda, Bape Litbangda, dan Ba Pebrida dari Kabupaten Kota se – Provinsi Maluku Utara.
Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Samud Taha, menyebutkan, rapat koordinasi teknis Kelitbangan dengan diharapkan dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi di Maluku Utara.
Dijelaskannya, Maluku Utara memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan. Salah satu kunci untuk membuka potensi tersebut adalah dengan membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat.
Selain itu, ekosistem riset dan inovasi yang kuat membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat.
“Tema rapat koordinasi ini sangatlah tepat, yaitu Memperkuat Sinergi Kelitbangan Membangun Ekosistem Riset dan Inovasi Menuju Maluku Utara yang Lebih Inovatif, Dinamis dan Berdaya Saing, “ ucapnya.
Disamping itu, lanjut Samud, perlu dilakukan beberapa langkah strategis, diantaranya pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di Kabupaten/Kota.
“Saya harapkan, pada kesempatan ini, kita dapat membahas lebih lanjut mengenai pembentukan BRIDA di Kabupaten/Kota yang belum memilikinya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap daerah di Maluku Utara memiliki lembaga yang bertanggung jawab untuk mendorong dan mengembangkan riset dan inovasi,” jelasnya.
Selain itu juga, penguatan Indeks Inovasi Daerah (IID), dimana saat ini, Maluku Utara masih memiliki 3 kabupaten yang tergolong belum Inovatif, yakni Halmahera Utara, Sula, dan Taliabu.
“Saya minta kepada seluruh pihak terkait untuk bekerja sama dalam meningkatkan IID di ketiga kabupaten tersebut,” ucapnya.
Begitupun peningkatan anggaran untuk riset dan inovasi. Sehingga perlu menjadi perhatian bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan anggaran untuk riset dan inovasi. Hal ini penting untuk mendukung berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru.
“Saya yakin bahwa dengan sinergi dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, Maluku Utara dapat menjadi daerah yang inovatif, dinamis, dan berdaya saing. Marilah kita jadikan Rapat Koordinasi Teknis Kelitbangan Ini sebagai momentum untuk memulai langkah baru dalam membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat di Maluku Utara,” pintanya. (fer/FM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *