Harga Lapak di Terminal Gamalama 15 Juta

Foto // Lapak Dalam Terminal Gamalama

TERNATE -KlikDua. Com, Para pedagang musiman baik pakaian maupun pedagang souvenir kini sudah mulai memenuhi kawasan dalam Terminal Gamalama, para pedagang ini berjualan pada tenda yang disediakan Dinas Perhubungan Kota Ternate dalam lokasi terminal Gamalama.

Dari pantauan di lokasi, para pedagang kini sudah mulai membersihkan tempat berjualan mereka yang berada dalam terminal Gamalama, bahkan sebagain pedagang sudah menjajakan dagangan mereka.

“ Harga lapak yang dibayar itu 15 juta per lapak, itu berlaku di semua lokasi baik itu terminal maupun samping masjid Al-Munawar dan Pasar Kota Baru, kalau diterminal itu langsung dengan Dishub, jadi pedagang langsung bayar Rp15 juta dan mereka langsung dapat tempat jualan,” ungkap salah satu pedagang yang ditemui.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate Mochtar Hasyim dikonfirmasi mengatakan, kalau lokasi pedagang dalam terminal tersebut sesuai dengan hasil rapat bersama yang digelar beberapa waktu lalu. “ Jadi yang dijinkan dalam rapat itu ada dua lokasi, yaitu disamping Al-Munawar kemudian areal terminal Gamalama,” katanya, saat dikonfirmasi pada Minggu (17/3/2024).

Menurutnya, pedagang yang diijinkan berjualan dalam terminal, adalah mereka yang sebelumnya sudah berjualan di areal terminal. Sebab lokasi pedagang sebelumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan, sehingga pihaknya dalam momentum ramadhan kali ini menyiapkan tenda buat para pedagang tersebut. “Ini untuk mengantisipasi pedagang ini berjualan di jalan yang nantinya kita kesulitan melakukan rekayasa lalu lintas, sehingga dalam rapat yang dihadiri Dishub, kemudian Disperindag, dan Satpol PP itu kemudian mengijinkan terminal bisa berjualan,” ungkapnya.

Dikatakannya, pedagang yang ada diterminal nanti dibawah pengawasan dari Dinas Perhubungan, sementara di AL-Munawar dibawah pengawasan Disperindag, Satpol PP, Yayasan Al-Munawar dan pemuda Gamalama, dia memastikan untuk dalam kawasan terminal dapat dipastikan mobilitas warga masih bisa berlangsung karena tidak semua pedagang diijinkan berjualan. “Sampai saat ini pedagang di terminal sekitar 25 lebih, mereka ini mulai berjualan sejak 10 sampai 15 ramadhan, sampai besoknya idul fitri lokasi itu sudah harus bersih,” tandasnya.

Dia menyebut, besaran tariff yang dikenakan ke pedagang sebesar Rp75.000 di luar tenda dan listrik, untuk biaya tenda dan listrik dikenakan ke pedagang dengan tariff dihitung per hari. Misalkan, biaya sewa tenda 400.000 dikali 30 hari itu yang kemudian dibayar pedagang, sebab tenda bukan milik Pemkot tapi disewa dari pelaku usaha tenda.

“Karena hitungan sewa tenda itu sejak dipasang sampai tendanya dibongkar, jadi pembengkakan dibiaya tenda. Kami minta agar lebih tertib agar pedagang ini berkoordinasi dengan kepala terminal, supaya bisa terkontrol,” tutupnya.(cim/FM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *