klikdua.com
Jakarta -Sentral Koalisi Anti Korupsi Maluku Utara Jakarta, melalui rilisnya Koordinator. M. Reza A Syadik, menyampaikan akan terus melaksanakan konsolidasi besar-besaran gelar demonstrasi mulai dari Jilid I hingga berjilid jilid di depan kantor KPK, dan insyaAllah akan konferensi pers di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat ini, Sabtu 24 February 2024.
Pasalnya, masih tentang Maluku Utara didalam pusaran praktek kejahatan suap proyek Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), dan mafia perizinan tambang di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Pasca ditetapkanNya 7 orang tersangka 2023 yang didalamnya termasuk Gubernur Maluku Utara, KPK suda kurang lebih memanggil 70 saksi lebih, tapi toh masih terlihat kerepotan dalam membongkar kejahatan dugaan tindak pidana Korupsi.
“Suda seharusnya melalui saksi yang di panggil oleh KPK, menjadi pintu masuk secara serius membongkar kejahatan sistematis terkait mafia perizinan tambang di Provinsi Maluku Utara, yang diduga memberi suap dan menerima untuk di tetapkan sebagai tersangka baru di 2024 ini,” tegasnya lelaki putra daerah Maluku Utara.
Lanjut dia, Fokus Meraka adalah disejumlah kepala dinas dan mantan kepala dinas Pemerintah Provinsi Maluku Utara, di antaranya, Hasyim Daeng Barang Mantan Kadis ESDM, Suriyanto Andili Kadis ESDM, Nirwan MT. Ali Kadis PTSP, Sekda Provinsi Samsudin Kadir yang suda di panggil KPK.
“Kami juga minta KPK untuk segera seret Perusahaan Tambang yang di duga terlibat, dan yang mangkir dalam panggilan KPK,” tegasnya untuk Perubahan Maluku Utara dari para oknum dugaan koruptor.
Reza juga mengajak, seluruh aktivis Mahasiswa dan Pemuda di kota ternate, jangan tinggal diam, mari bersatu turun ke jalan ganyang praktek mafia perizinan tambang.