Ternate – Gegara pose bersama dengan sejumlah kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di kediamannya, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku Utara, dituding mendukung salah satu calon Presiden tertentu, dikarenakan foto yang beredar tersebut dengan ibu jari dalam posisi jempol. Hal ini pun langsung ditepis oleh yang bersangkutan, Jum’at (19/1).
Kepada media ini Ketua Bawaslu Malut, Masita Nawawi Gani, menjelaskan bahwa foto dirinya bersama sejumlah kader GMNI, dengan mengangkat jari jempol yang beredar luas di publik tersebut adalah foto lama, yang mana saat sejumlah kader GMNI berkunjung ke kediamannya dalam rangka menjalin silaturahmi.
Foto tersebut kata Masita, saat itu ada sejumlah kader GMNI berkunjung ke rumahnya dalam rangka silaturahmi, sekaligus meminta dukungan atas rencana digelarnya musyawarah daerah GMNI Malut, dimana foto itu diambil jauh sebelum ada penetapan Capres-cawapres.
“Jadi foto dengan jempol diangkat tersebut merupakan cara dimana dirinya memberikan dukungan terhadap GMNI, yang saat itu akan menggelar musyawarah dimaksud, dan ini tidak ada hubungannya dengan calon Presiden siapa pun,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa selaku seorang penyelenggara pemilihan umum (Pemilu), dirinya sangat menjaga hal-hal, yang berkaitan dengan netralitas pemilu, terutama menyangkut dengan gaya berfoto maupun yang lain.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk menjunjung tinggi etika berdemokrasi, demi mencapai tujuan Pemilu yang jujur dan adil (Jurdil),” ujarnya.
Masita, meyakini gerakan jari yang terpampang dalam gambar foto tersebut tidak dilarang dalam Undang-Undang Pemilu, bahkan tegas dirinya mempersilakan kepada pihak yang ingin melaporkannya, ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Jika ada pihak yang mau melaporkan gaya jempol yang terpampang dalam gambar foto tersebut, dikarenakan kapasitas saya selaku penyelenggara pemilu, maka saya siap menghadapi dengan segala resiko yang akan saya tempuh nantinya.
Lebih lanjut Masita, menegaskan bahwa foto tersebut tidak benar adanya, jika itu dijadikan rujukan untuk menuding dirinya mendukung salah satu paslon capres-cawapres tertentu. Kalau satu jari jelasnya itu jari syahadat, dua jari ditambah dengan jari tengah dan tiga jari ditambah sebelahnya jari telunjuk,” bebernya.
Untuk diketahui terkait dengan foto Masita Nawawi, dengan gerakan jempol ini sebelumnya dikomentari oleh Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), Irfandi Mustafa, yang kemudian diberitakan oleh salah satu media online yakni Nuansa Media Grup pada Kamis, 18 Januari 2024 kemarin.