Klikdua.com
WEDA – Masyarakat Halmahera Tengah (Halteng) yang masuk kategori lanjut usia (lansia) diatas 65 tahun, akan diberi gaji oleh Penjabat Bupati Ikram M Sangadji (IMS) pada tahun 2024 nanti.
Hal tersebut disampaikan IMS di sela-sela melepas para jamaah umroh di Kantor Bupati, Jumat (1/12/2023) pekan kemarin. Dikatakannya, di tahun 2024, masyarakat Halteng dengan usia 65 tahun ke atas akan diberi gaji. “Jadi tahun depan, lansia di Halteng yang berusia 65 tahun ke atas akan saya kasih gaji,” ucap IMS.
Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Marves itu mengaku, besaran gaji yang akan diberikan kepada lansia itu sekitar Rp 300.000 dari Pemda Halteng. “Kenapa saya mau seperti itu, karena tidak semua rakyat atau masyarakat Halteng merasakan manfaat dari tambang yang ada saat ini,” tegasnya.
Ditegaskannya, jangankan di Patani, di dalam Weda saja kondisinya seperti itu. Hasil kegiatan tambang itu tiap tahun diberikan ke daerah itu sebesar sekitar Rp 700.000.000 (tujuh ratus miliar rupiah).
“Namun angka itu di tahun 2024 akan berkurang karena saat ini memasuki tahun politik sehingga sebagian anggaran itu difokuskan pada pemilu 2024,” katanya.
Dengan adanya uang tersebut, IMS mengaku mengembalikannya ke masyarakat lewat berbagai program, salah satunya adalah memberikan gaji kepada lansia itu. “Uang itu saya kase bale ke masyarakat, salah satunya adalah memberi gaji kepada lansia,” sebutnya.
Selain menggaji para lansia, IMS mengaku program yang saat ini telah jalan adalah, menaikkan insentif imam dari Rp 1 juta ke Rp 2 juta, wakil imam dari Rp 750 jadi Rp 1,5, hakim sara dari Rp 500 naik Rp 1 juta. Termasuk guru mengaji itu tiap desa per orang Rp 500 ribu.
“Bahkan ada yang meninggal diberi santunan duka sebesar Rp 5 juta tapi dinaikkan menjadi Rp 10 juta, masuk rumah sakit gratis. Kalau ada yang bayar saya potong dong pe kuku. Termasuk pasien rujukan ke luar Halteng juga diberikan Rp15 juta kepada pasien,” pungkasnya.
“Kenapa saya buat begitu, karena doi (uang) itu masyarakat punya. Kalau masyarakat tara (tidak) sake (sakit) daerah ini rugi, karena pemda sudah bayar gaji dan tunjangan dokter dan perawat, bayar air, obat, listrik semua sudah dibayar, jadi Masyarakat berobat di rumah sakit tara (tidak) gratis itu tong (kita/pemerintah) berdosa (berdosa),” terang IMS.
Bahkan saat ini juga IMS lewat kebijakannya, telah menaikkan bantuan sarana ibadah sebesar Rp 50 juta. IMS juga saat ini telah Membangun rumah layak huni sebanyak 1.552 rumah (baik bagun baru dan rehab,” sebutnya.
Tak itu saja, demi kesejahteraan Masyarakat Halteng, IMS memberikan bantuan sebanyak 800 unit jendela rumah dan 400 pintu yang ia buat dan dibagi ke masyarakat. “Insyaallah tahun depan semua rumah yang masih papan di Kota Weda ini saya bangun,” tandasnya.
“Bila perlu rumah warga yang belum ada pagar kita bangun biar wajah pemukiman di Kota Weda terlihat indah,” tambahnya.
Bantuan lain yang diberikan kepada Masyarakat, yaitu IMS menyediakan dana sekitar Rp 1,2 milyar. Uang itu nanti dibagi ke masyarakat, khususnya ibu-ibu pembuat roti dan penjual roti.
“Uang 1,2 miliar rupiah itu dibagikan ke ibu-ibu pembuat roti sebesar Rp 2 juta dan ibu-ibu penjual roti Rp 1 juta. Karena itu ngoni (Masyarakat) pe (punya) doi (duit/uang),” bebernya.
Pj Bupati Halteng Ikram M Sangadji mengaku, tujuan dari semua program dan inovasi tersebut demi menguatkan ekonomi masyarakat. “Tujuan dari semua ini adalah saya ingin menguatkan ekonomi masyarakat, Jadi saya kase kuat dulu masyarakat pe kesejahteraan baru kita bangun yang lain,” tutur IMS.
IMS menambahkan, penguatan ekonomi masyarakat untuk menjaga stabilitas dan daya beli agar masyarakat tidak menjadi miskin akibat tidak mampu memenuhi kehidupan sosialnya, karena itu akan berakibat stunting dan anaknya akan putus sekolah.
“Saya juga terus mendorong agar siswa SD mampu mendapatkan pendidikan yang terbaik terutama matematika dan bahasa inggris tapi pengajian terus ditingkatkan juga,” tambahannya lagi.
Sekarang, Halteng sudah punya 13 guru matematika hebat yang jadi pengajar nasional dan 1 siswa SDN 2 Wairoro menjadi juara terbaik matematika nasional dan akan menjadi perwakilan Indonesia untuk mengikuti lomba olimpiade matematika tingkat Asia. “ Semua tidak sulit jika pemerintah dan masyarakat bersama-sama saling menyatu dalam berbagai aspek kehidupan,” ucap IMS optimis. (udy/FM)