Klikdua.com, Morotai – Pelatih Paskibraka Pulau Morotai, Maluku Utara, mempersoalkan uang saku (gaji) Paskibraka pada HUT ke 78 tahun 2023. Pasalnya, uang saku yang diberikan kepada pelatih maupun anggota Paskibraka itu dinilai tidak sesuai.
Mereka yang terlibat dalam suksesnya pengibaran bendera terdiri dari 4 anggota TNI-Polri, 6 purna Paskibraka, dan 31 anggota Paskibraka.
Para anggota Paskibraka tahun ini hanya diberikan Rp 750 per orang, padahal awalnya dijanjikan Rp 1,2 juta. Sedangkan pelatih mendapat Rp 1 juta per orang, meski awalnya dijanjikan Rp 2 juta.
“Sebagai pelatih Paskibraka tentunya merasa kecewa dengan sikap pemerintah daerah, dalam hal ini Dispora,” ujar pelatih dari unsur purna Paskibraka, Cilfan Djaguna, Rabu (23/8).
Ia mempertanyakan lantaran setiap tahun uang saku Paskibraka turun.
“Kalau alasan pemerintah daerah memberikan uang saku dan honor pelatih di angka Rp 750 ribu dan Rp 1 juta karena tidak ada anggaran, maka kami tidak akan menerimanya,” timpalnya.
“Kami minta mengembalikan uang sisa itu untuk ditambahkan pada perayaan HUT ke 79 akan datang, jangan alasan yang tidak-tidak,” cetus Cilfan.
Mirisnya lagi, Cilfan bilang, anggota Paskibraka yang berasal dari pusat kota tidak disediakan fasilitas.
“Misalnya mengantar mereka kembali kepada orang tua kembali ke rumah masing-masing. Apakah itu bentuk kepedulian terhadap para anggota Paskibraka yang telah sukses menjalankan tugas pada tanggal 17 Agustus,” tutur Cilfan.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sunardi Barakati yang dikonfirmasi belum terhubung hingga berita ini ditayangkan.(**)